Monday, January 18, 2021

Mbonceng

 Mbonceng dalam bahasa jawa artinya ya membonceng, duduk di belakang motor sebagai penumpang.

Setiap pagi, kalau suami sedang tidak di rumah, mengantar bungsu ke sekolah jadi tugasku.
Jarak antara rumah dan sekolah sebenernya tidak jauh, cuma sekitar 3 km an, dan ditempuh rata rata antara 15 - 30 menit tergantung lalu lintas.
Jalannya sudah bagus, sebagian di paving beton, sebagian lagi aspal mulus, lebar dan menyempit di beberapa bagian, ini yang bikin macet.
Saat macet macet ini saya suka perhatikan motor motor yang bagaikan laron itu. Motor sekarang banyaaaak banget ya. Orang lebih seneng naik motor, lebih cepet dan lincah di kemacetan. Ojek motor online pun lebih murah.
Jaman now, sudah hampir tidak ada lagi orang yang membonceng miring duduknya. Semua *ma'af - ngangkang. Selain lebih nyaman juga lebih aman. Tidak laki laki tidak perempuan, semua model memboncengnya ngangkang, kecuali satu dua orang yang make baju span panjang atau pakai kain.
Alhamdulillah perempuan sekarang sudah sadar untuk menutup aurat. Hampir semua perempuan yang membonceng, sudah memakai celana panjang atau legging di dalam roknya, jadi tidak lagi kelihatan paha atau betisnya.
Anak anak sekolahpun sekarang roknya sudah panjang sampai semata kaki.
Nah yang berbeda adalah cara mereka berpegangan.
Anak muda kadang2 lepas tangan aja gak pegangan, kadang tangan dilipat didada, di letakkan di atas paha, atau bahkan ada yang sambil selfie atau ngevlog atau merekam live. Mereka sama sekali tidak takut dan santai saja.
Ada yang memeluk mesra pemboncengnya. Kalau ini pasti pasangannya, entah itu pacar atau suami. Kalau pemboncengnya pakai jaket ojek online dan yang di bonceng memeluk mesra, ini yang agak membuat saya bertanya-tanya. Ini ketakutan atau kesempatan ? Hahaha ..
Lalu ada yang berpegangan pada besi di samping atau di belakang motor. Biasanya mereka yang jarang naik motor biar merasa aman berpegangan ke besi ini, terutama kalau naik ojek.
Kadang ada juga yang pegangan pada jaket abang ojeknya.
Pagi tadi aku lihat seorang nenek mbonceng motor dan pegangan erat banget pada jaket pemboncengnya. Mungkin beliau takut.
Di daerah pinggiran seperti Pamulang, tertib bersepeda motor masih kurang. Masih banyak yang tidak pakai helm. Masih banyak anak anak di bawah umur yang mengendarai motor. Dan masih banyak yang boncengan 3.
Eh, jaman kuliah dulu aku juga suka boncengan bertiga naik motor ... Boncengnya miring lagi .. hahaha kebayang gak ?
Saya sendiri sudah bisa naik motor sejak kelas 2 SMP, dan terbiasa di bonceng motor. Tapi naik motor sudah tidak pernah lagi, lama di Malaysia saya tidak pernah naik motor, gak punya .. hahaha
Sekarang ada motor dirumah, suami suka naik motor untuk pergi2 jarak dekat, saya sudah kagok naiknya. Anak anak yang sebenarnya tidak boleh naik motor sama bapaknya juga make ke jarak deket deket aja, kalau jauh saya tidak mengijinkan.
Mereka lebih senang naik ojek online atau kereta.
Dua hari lalu saya naik gojek.
Dari setasiun sudimara ke rumah pamulang. Nunggu grab car di jam sibuk datengnya lama banget dan daerah macet pula. Akhirnya nekat naik gojek.
Duduk ngangkang kurang lebih setengah jam bikin paha saya njarem. Tapi lumayanlah lancar gak macet, dan semilir angin sore2 kok ya bikin saya pengen naik motor lagi.
Eh, saya boncengnya pegangan besi samping motor lho, dan ada tas belanjaan diantara aku dan dia mas gojek 😁

No comments: